Perkembangan / pertumbuhan penduduk bisa di artikan sebagai perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Model pertumbuhan penduduk meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan model logistik.
MATERI
untuk melihat MATERI dapat mengklik link di bawah ini :
http://www.slideshare.net/Ayu_Putri/kepadatan-penduduk-di-indonesiaayu
VIDEO
PEMBAHASAN
Nilai pertumbuhan penduduk
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode.Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
Grafik tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1960 - 2010
Klik untuk memperbesar gambar
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor demografi. Yaitu:
1. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya nyawa dari jasad. Kematian adalah faktor yang
mengurangi jumlah dari penduduk dunia. Namun sekarang ini, tingkat
kelahiran lebih tinggi dari kematian. Yang menyebabkan setiap saat
jumlah penduduk senantiasa meningkat.
Ada beberapa cara / metode untuk menghitung angka kematian. Yaitu:
· Angka Kematian Kasar
Adalah
angka yang menunjukan besarnya kematian yang terjadi pada pertengahan
tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.Perhitungan ini disebut kasar
karena memperhitungkan kematian secara global atau umum.
Rumus :
CDR : D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Konstanta 1000
· Angka Kematian Khusus Menurut Umur
adalah jumlah kematian penduduk pada tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
Rumus :
ASDR i = D i / Pm i x k
Ket :
ASDR i = Angka Kematian Khusus
D i = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pm I = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = konstanta
2. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran
adalah proses bertambahnya individu dalam suatu masyarakat. Angka
kelahiran yang tidak terkontrol akan menyebabkan jumlah penduduk
meningkat dengan pesat. Hal ini juga berakibat munculnya masalah dalam
berbagai bidang kehidupan.
Cara menghitung angka kelahiran :
· Angka Kelahiran Kasar
dalah
angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000
penduduk pada pertengahan tahun yang sama.CBR berguna untuk mengetahui
tingkat kelahiran yang terjadi di suatu daerah tertentu dan pada waktu
tertentu.
Rumus:
CBR = B/P x K
Ket:
CBR = Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
B = Jumlah kelahiran
P = Jumlah Penduduk Pada pertengahan tahun
K = konstanta 1000
· Angka Kelahiran Khusus/ Umur
adalah
angka yang menunjukkan kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur
tertentu antara 15-49 tahun. Hal ini berguna untuk memperhitungkan
perbedaan fertilitas dari perempuan yang terpapar untuk melahirkan yaitu
perempuan usia subur dengan memperhatikan karateristik kelompok umurnya
Rumus:
ASFRi = Bi / Pfi x K
3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan
tujuan untuk menetap. Dengan kata lain, wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke suatu Negara untuk berwisata misalnya, tidak bisa
dikatakan melakukan migrasi.
Migrasi sendiri dibagi menjadi Migrasi Internasional dan Internal
· Migrasi Internasional
Adalah
perpindahan penduduk yang sudah melewati batas wilayah suatu Negara/
antar Negara. Migrasi internasional ini juga memiliki beberapa jenis.
Yaitu
· Imigrasi
masuknya penduduk dari suatu negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut Imigran.
· Emigrasi
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut Emigran
· Remigrasi
kembalinya imigran ke negara asalnya.
· Evakuasi
perpindahan penduduk atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya ke daerah lain karena alasan bencana alam atau perang.
· Migrasi Internal
Adalah perpindahan penduduk dalam satu Negara. Yaitu:
· Urbanisasi
Perpindahan
penduduk dari desa menuju kota misalnya untuk mencari pekerjaan. Hingga
menyebabkan di kota-kota besar terdapat sebutan untuk orang-orang yang
melakukan urbanisasi dengan kaum urban.
· Transmigrasi
Adalah
lawan dari urbanisasi. Yaitu perpindahan orang-orang kota ke daerah
yang masih jarang penghuninya. Misal: perpindahan orang-orang dari Pulau
Jawa ke Kalimantan, Sumatra, dan pulau-pulau lain di Indonesia. Hal ini
bertujuan mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu wilayah.
· Dampak dari adanya migrasi:
Migrasi yang dilakukan tentunya memiliki dampak. Baik positif ataupun negatif.
Dampak negatif(mengarah ke dampak urbanisasi):
· Menyebabkan kepadatan penduduk tidak merata
· Mengakibatkan meningkatnya kesenjangan sosial
· dsb
Untuk
mengetahui perkembangan perkembangan penduduk di suatu wilayah, dapat
digunakan piramida penduduk. Piramida penduduk terdiri dari tiga jenis.
Sesuai struktur penduduk yang ada di wilayah tersebut. Yaitu :
· Piramida Penduduk Muda
Diakibatkan
jumlah penduduk muda yang memiliki tingkat kelahiran tinggi dan
kematian yang rendah. Sehingga menyebabkan laju pertumbuhan penduduk
yang tinggi pula.
· Piramida Penduduk Stasioner
Komposisi
penduduk pada wilayah ini memiliki angka kelahiran dan angka kematian
sama sehingga pertumbuhan penduduk sangat lambat.
· Piramida Penduduk Tua
Diakibatkan
tingkat kematian penduduk yang lebih tinggi daripada tingkat
kelahirannya. Sehingga menyebabkan rendahnya laju pertumbuhan.
Rasio Ketergantungan
adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan
jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk
usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan menurut usia terbagi menjadi 2,
yaitu Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
- Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 - 64 tahun.
- Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar