Sabtu, 03 Desember 2011

PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA

PENDAHULUAN

Perkembangan / pertumbuhan penduduk bisa di artikan sebagai perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.

Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Model pertumbuhan penduduk meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan model logistik.

MATERI

untuk melihat MATERI dapat mengklik link di bawah ini :
  http://www.slideshare.net/Ayu_Putri/kepadatan-penduduk-di-indonesiaayu


VIDEO



PEMBAHASAN

Nilai pertumbuhan penduduk
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode.
Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt



Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:




Grafik tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1960 - 2010
Klik untuk memperbesar gambar


Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor demografi. Yaitu: 

 1. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya nyawa dari jasad. Kematian adalah faktor yang mengurangi jumlah dari penduduk dunia. Namun sekarang ini, tingkat kelahiran lebih tinggi dari kematian. Yang menyebabkan setiap saat jumlah penduduk senantiasa meningkat.
Ada beberapa cara / metode untuk menghitung angka kematian. Yaitu:
· Angka Kematian Kasar
Adalah angka yang menunjukan besarnya kematian yang terjadi pada pertengahan tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.Perhitungan ini disebut kasar karena memperhitungkan kematian secara global atau umum.
Rumus :
CDR : D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Konstanta 1000
· Angka Kematian Khusus Menurut Umur
adalah jumlah kematian penduduk pada tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
Rumus :
ASDR i = D i / Pm i x k
Ket :
ASDR i = Angka Kematian Khusus
D i = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pm I = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = konstanta
 
2. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran adalah proses bertambahnya individu dalam suatu masyarakat. Angka kelahiran yang tidak terkontrol akan menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan pesat. Hal ini juga berakibat munculnya masalah dalam berbagai bidang kehidupan.
Cara menghitung angka kelahiran :
· Angka Kelahiran Kasar
dalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.CBR berguna untuk mengetahui tingkat kelahiran yang terjadi di suatu daerah tertentu dan pada waktu tertentu.
Rumus:
CBR = B/P x K
Ket:
CBR = Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
B = Jumlah kelahiran
P = Jumlah Penduduk Pada pertengahan tahun
K = konstanta 1000
· Angka Kelahiran Khusus/ Umur
adalah angka yang menunjukkan kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun. Hal ini berguna untuk memperhitungkan perbedaan fertilitas dari perempuan yang terpapar untuk melahirkan yaitu perempuan usia subur dengan memperhatikan karateristik kelompok umurnya
Rumus:
ASFRi = Bi / Pfi x K

       3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap. Dengan kata lain, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke suatu Negara untuk berwisata misalnya, tidak bisa dikatakan melakukan migrasi.
Migrasi sendiri dibagi menjadi Migrasi Internasional dan Internal
· Migrasi Internasional
Adalah perpindahan penduduk yang sudah melewati batas wilayah suatu Negara/ antar Negara. Migrasi internasional ini juga memiliki beberapa jenis. Yaitu
· Imigrasi
masuknya penduduk dari suatu negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut Imigran.
· Emigrasi
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut Emigran
· Remigrasi
kembalinya imigran ke negara asalnya.
· Evakuasi
perpindahan penduduk atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya ke daerah lain karena alasan bencana alam atau perang.
· Migrasi Internal
Adalah perpindahan penduduk dalam satu Negara. Yaitu:
· Urbanisasi
Perpindahan penduduk dari desa menuju kota misalnya untuk mencari pekerjaan. Hingga menyebabkan di kota-kota besar terdapat sebutan untuk orang-orang yang melakukan urbanisasi dengan kaum urban.
· Transmigrasi
Adalah lawan dari urbanisasi. Yaitu perpindahan orang-orang kota ke daerah yang masih jarang penghuninya. Misal: perpindahan orang-orang dari Pulau Jawa ke Kalimantan, Sumatra, dan pulau-pulau lain di Indonesia. Hal ini bertujuan mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu wilayah.
· Dampak dari adanya migrasi:
Migrasi yang dilakukan tentunya memiliki dampak. Baik positif ataupun negatif.
Dampak negatif(mengarah ke dampak urbanisasi):
· Menyebabkan kepadatan penduduk tidak merata
· Mengakibatkan meningkatnya kesenjangan sosial
· dsb
Untuk mengetahui perkembangan perkembangan penduduk di suatu wilayah, dapat digunakan piramida penduduk. Piramida penduduk terdiri dari tiga jenis. Sesuai struktur penduduk yang ada di wilayah tersebut. Yaitu :
· Piramida Penduduk Muda
Diakibatkan jumlah penduduk muda yang memiliki tingkat kelahiran tinggi dan kematian yang rendah. Sehingga menyebabkan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi pula.
· Piramida Penduduk Stasioner
Komposisi penduduk pada wilayah ini memiliki angka kelahiran dan angka kematian sama sehingga pertumbuhan penduduk sangat lambat.
· Piramida Penduduk Tua
Diakibatkan tingkat kematian penduduk yang lebih tinggi daripada tingkat kelahirannya. Sehingga menyebabkan rendahnya laju pertumbuhan.

Rasio Ketergantungan
adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan menurut usia terbagi menjadi 2, yaitu Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
  • Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 - 64 tahun.
  • Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar