Ketidakdisiplinan
anggota DPR dalam menjalankan kewajibannya, dinilai sudah menjadi
kebiasaan yang mengakar. Anggota DPR hanya peduli pada agenda yang bisa
menjadi panggung mereka untuk mendapatkan popularitas atau mencari
uang di luar DPR. Keadaan ini akan semakin parah mendekati pelaksanaan
pemilu 2014 mendatang. Hal itu dikemukakan oleh Direktur Lingkar
Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, di Jakarta, "Mereka merasa
rapat-rapat di DPR itu tidak penting. Yang penting itu mencari duit
dan popularitas. Rapat-rapat di DPR justru membatasi mereka
mendapatkan dua hal itu," ujarnya. (OL-11).
Seorang ketua Anggota DPR berkata :
Marzuki Janji akan Disiplinkan Anggota DPR
Ketua
DPR Marzuki Alie mengakui, masalah perilaku anggota parlemen saat ini
memang memprihatinkan. Bahkan dia menyebutkan, kritik pedas yang
banyak disampaikan masyarakat melalui media massa, baik soal perilaku
hedonisme dan absensi anggota DPR, tidak membuat para wakil rakyat
jera.
Terkait kondisi itu, Marzuki selaku pimpinan DPR, berjanji
akan berupaya menegakan disiplin anggotanya. Salah satunya degan
memasukkan pengaturan perilaku anggota DPR dalam salah satu pasal pada
Kode Etik Anggota DPR.
''Sebagai Ketua DPR, saya memang tidak
memiliki kewenangan seperti halnya fraksi-fraksi. Namun, saya harus
sampaikan itu (akan mamasukkan masalah perilaku anggota DPR dalam kode
etik),'' katanya, saat berada di Purbalingga, Senin (21/11).
Dia
juga menyebutkan, dalam berbagai kesempatan dan rapat, selaku
pimpinan DPR sebenarnya sudah seringkali mengkritik anggotanya. Namun
sejauh ini, apa yang sudah dilakukan belum membuahkan hasil yang
optimal.
Terakhir, Marzuki mengaku, telah memerintahkan
sekretarit jenderal DPR untuk menerapkan sistem absensi sidik jari
(fingerprint) di setiap ruangan, termasuk ruang sidang. Menurut
rencana, sistem absensi sidik jari ini sudah akan diterapkan pada
Bulan Desember mendatang.
''Saya sudah perintahkan kepada
Sekjen DPR agar menerapkan absensi sidik jari itu. Memang Sekjen sempat
merasa tidak enak karena harus berhadapan dengan fraksi-fraksi. Tapi
saya sudah ancam Sekjen, jika tidak menuruti, bulan depan akan saya
copot,'' tegasnya.
Selain menyinggung masalah absensi koleganya
di parlemen, Marzuki juga mengakui ada anggota DPR yang sebelum menjadi
wakil rakyat memang sudah menjadi pengusaha. Dengan kesuksesannya,
mereka memiliki mobil mewah dan fasilitas lainnya. Bahkan gaya hidupnya
juga hedonis.
Namun Marzuki menilai, setelah menjadi anggota
DPR, mestinya mereka harus menyesuaikan diri. Menurutnya, sebagai
wakil rakyat, mereka harus memberikan keteladanan bagi rakyat yang
diwakili.
''Saya tahu, ada anggota DPR yang berasal dari
pengusaha. Namun ketika dirinya menjadi anggota DPR, tanggalkan baju
pengusaha, karena mereka telah menjadi wakil rakyat. Wakil rakyat
harus memberi keteladanan kepada rakyat,'' ujarnya.
Sementara
menyinggung soal pemilian Ketua KPK, Marzuki menyatakan, Partai
Demokrat belum menentukan pilihan siapa figur yang dijagokan menjadi
kandidat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ''Belum. Nanti
kita lihat. Yang jelas, dari delapan calon pimpinan KPK, semuanya saya
kira baik karena lolos dari panitia seleksi (pansel),'' katanya.
Lalu kelakuan Anggota DPR kedua yaitu :
Tapi apakah anggota DPR bisa untuk menjalani semua peraturan yang sudah dibuat oleh pemerintah. contohnya saja,seorang anggota DPR datang untuk mengahdiri rapat digedung DPR. Satu demi satu kejadian aneh demi kejadian aneh berlangsung di negeri ini, setelah ulat bulu yang secara serempak melanda di berbagai daerah , kini kejadian aneh giliran menimpa anggota DPR. Pada hari jumat, tgl 8-April-2011 saat sidang DPR, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang asyik menonton gambar-gambar porno saat sidang paripurna, Jumat (8/4), duduk di kursi no 72 dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anggota Fraksi PKS Drs Arifinto tampak sedang melihat-lihat gambar porno saat rapat paripurna, Jumat (8/4). Dalam foto yang tertangkap kamera pewarta foto Media Indonesia, Arifinto tampak melihat gambar porno di layar iPad miliknya. Foto ini dilansir pertama kali oleh mediaindonesia.com, Jumat (8/4/2011). Sang fotografer menjepret momen ini saat sidang paripurna berlangsung dari atas balkon wartawan.
Agenda sidang yakni tentang pengesahan Badan Urusan Rumah Tangga
(BURT) dan pidato penutupan masa sidang III tahun sidang 2010-2011.
Terlihat dari foto, anggota Dewan tersebut menonton berbagai adegan
video porno dari kursinya. Video disaksikan dari sebuah tablet. M
Irfan, pewarta foto harian Media Indonesia cermat mengabadikan tingkah
nakal anggota dewan di parlemen Senayan. Dia berhasil menjepret
tiga momen yang kesemuanya menunjukkan sang legislator berkacamata
asyik memainkan jari mengganti tiap halaman gambar porno.
- Lalu yang ketiga yaitu , kelakuan aneh yang dilakukan oleh anggota DPR lainnya :
Kelakuan
aneh ini merupakan episode kelam dari sebuah angka 8, dimana tgl 8
bulan april 2011 itulah entah siapa yang menyengaja, dimana akhirnya
terlihat video porni yang tertayangkan , walau dengan hal itu, ybs
mundur dari DPR ( Politisi PKS Mundur, Tonton Video Porno 1 Menit, Berakhir). Itulah anggota dewan yang pernah bersekolah di SMA 22 Jakarta Arifinto lahir di Bekasi tanggal 23 Juni 1961. Anggota Komisi V tersebut lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) 22 Jakarta
’87 dan kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)
Jakarta ’90. Sebagaimana diberitakan, Arifinto tertangkap kamera
sedang melihat gambar porno saat sidang paripurna penutupan masa
sidang III tahun 2010-2011, Jumat (8/4/2011). Arifinto mengaku
mendapatkan link email. Setelah diklik ternyata isinya gambar porno.
Ia mengaku menghapus gambar tersebut setelah melihatnya.
Ini adalah halaman,yang dimana ada cerita lucu tentang anggota DPR.
Sumber / Refrensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar