PENCEMARAN LINGKUNGAN :
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju
yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Macam-macam Pencemaran Lingkungan :
- Pencemaran Udara
- Pencemaran Tanah
- Pencemaran Air
Jangkauan pencemaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,, antara lain :
- Sifat Limbah
- Jenis Limbah
- Volume Limbah
- Frekuensinya
- Dan Lamanya Limbah berperan
Dampak pencemaran lingkungan antara lain berakibat pada :
- Kesehatan Manusia,
- Tata Kehidupan,
- Pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran. dll
pencemaran industri :
Industri sebagai Sumber Pencemaran
Pada dasarnya fungsi industri mengolah input menjadi output. Sebagai
input meliputi bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja mesin dan tenaga
ahli dan lain-lain.
Pilihan klasifikasi industri tergantung pada
jenis bahan baku sehingga pengelompokannya dapat dilakukan dengan mudah
apakah suatu industri itu termasuk dalam kelompok industri primair,
sekunder ataupun tertier.
Untuk beberapa hal industri primer dapat
diidentifikasi sebagai industri hulu karena pada dasarnya industri itu
mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi, seperti pengolahan
hasil pertanian,perkebunan, pertambangan dan obatobatan.
Sebagai
output industri diklasifikasikan produk utama, sampingan dan limbah yang
dapat diuraikan menjadi limbah bernilai ekonomis dan nonekonomis. Penyelidikan
sumber pencemaran dapat dilaksanakan pada input, proses maupun pada
output-nya dengan melihat jenis dan spesifikasi limbah yang diproduksi. Bagan 1 menggambarkan hubungan antara subkegiatan dengan kegiatan lain yang terdapat kemungkinan limbah diproduksi.
Pencemaran
yang ditimbulkan industri karena ada limbah keluar pabrik mengandung
bahan beracun dan berbahaya. Bahan pencemar keluar bersama bahan buangan
melalui media udara, air dan bahan padatan,Bahan buangan yang keluar
dari pabrik masuk dalam lingkungan dapat diidentifikasi sebagai sumber
pencemar. Sebagai sumber pencemar perlu diketahui jenis bahan
pencemar yang keluar, jumlah dan jangkauannya. Antara pabrik satu dengan
yang lain berbeda jenis, dan jumlahnya tergantung pada penggunaan bahan
baku, sistem proses, dan cara kerja karyawan dalam pabrik.
CONTOH LAIN :
Kucing-kucingan Dengan Industri Pencemar Sungai Citarum.
Setelah menempuh perjalanan selama 1,5 jam dari Bandung, akhirnya sampailah kami di daerah Industri Majalaya, Kabupaten Bandung. Briefing sejenak dan membagi kelompok kemudian berangkat ke lokasi masing-masing.
Ada beberapa kejanggalan yang kami temui di bantaran Sungai Citarum dan anak-anak Sungai Citarum saat kami melakukan Citizen Journalism mendokumentasikan pencemaran limbah industri di daerah hulu Sungai Citarum, di daerah industri Majalaya Kabupaten Bandung kemarin (Minggu 13 November 2011). Hal janggal pertama yang kami temui adalah kamera CCTV industri yang dipasang bukan di gerbang masuk pabrik, akan tetapi dipasang untuk memonitor pipa pembuangan limbah mereka. Dengan CCTV menghadap pipa pembuangan, industri pencemar dapat mengetahui apabila ada pihak-pihak yang mengawasi atau meneliti praktek pembuangan limbah mereka dan dengan segera menghentikan atau mengalihkan pembuangan atau dengan segera menyalakan fasilitas IPAL (instalasi pengolahan air limbah) mereka. Beberapa industri yang mengetahui kedatangan kami segera bertindak menutupi praktek kotor mencemari sungai namun ada juga yang seakan-akan menantang dengan 'cuek' membuang limbahnya secara besar-besaran.
Hal janggal kedua kami temui saat menyusuri salah satu anak sungai Citarum. Anak sungai tersebut melintasi beberapa fasilitas industri sehingga kami harus memutar untuk menyusuri kembali anak sungai tersebut. Namun saat kami kembali ke pinggir sungai tersebut, tidak ada air yang mengalir di dalamnya, padahal di sisi lain anak sungai tersebut air mengalir cukup deras. Perhatian kami kemudian teralih ke selokan-selokan kecil yang mengitari fasilitas industri tersebut dan menemukan selokan tersebut terisi oleh air berwarna merah, industri telah mengalihkan pembuangan limbah mereka melalui selokan-selokan kecil.
Hal janggal berikutnya kami temui saat kami menyaksikan warna air sungai yang tiba-tiba berubah, namun tidak menemukan ada pipa pembuangan di sekitarnya. Saat kami meneliti lebih jauh kami menemukan adanya gelembung dari dalam air, pipa pembuangan tersembunyi di dasar sungai.
Hari itu 50 aktivis, supporter greenpeace dan masyarakat yang tergabung dalam komunitas Elingan turun ke sungai Citarum untuk mendokumentasikan dan menyaksikan secara langsung praktek pembuangan limbah industri ke Sungai Citarum dan dampaknya pada masyarakat disana. 50 aktivis tersebut mendatangi beberapa lokasi; Sasak bejol, Cikacembang, Padaulun, Cirasea, Ciwalengke dan Sungai Citarum Utama.
Bukti-bukti yang ditemukan menunjukkan bahwa pencemaran limbah industri terjadi secara masif dimana-mana dan tidak terkontrol oleh pemerintah. Dampak negatif terhadap masyarakat tergambar dengan jelas, mulai dari air untuk kebutuhan sehari-hari yang tercemar oleh limbah industri, penyakit gatal-gatal hingga lahan persawahan masyarakat yang tidak produktif akibat airnya tercemar oleh limbah industri.
Kesimpulan :
Jika kita ingin menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu adanya itikad yang kuat dan kesamaan persepsi dalam pengelolaan lingkungan hidup. pengelolaan lingkunga hidup dapatlah diartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
memang manusia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, secara hayati ataupun kultural, misalnya manusia dapat menggunakan air yang tercamar dengan rekayasa dengan rekayasa teknologi (daur ulang) berupa salinisasi,bahkan produknya dapat menjadi komoditas ekonomi.tetapi untuk mendapatkan mutulingkungan hidup yang baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal maka manusia diharuskan untuk mampu memperkecil resiko kerusakan lingkungan. dengan demikian, pengelolaan lingkungan dilakukan bertujuan agar manusia tetap "survival". hakekatnya manusia telah "survival" sejak awal perdabaan hingga kini, tetapi peralihan dan revolusi besar yang melanda umat manusia akibat kemajuan pembangunan, teknologi, iptek, dan industri, serta revolusi sibernitika,menghantarkan manusia untuk tetap mampu menggoreskan sejarah kehidupan, akibat relasi kemajuan yang bersinggungan dengan lingkungan hidupnya. karena jika tidak mampu menghadapi berbagai tantangan yang mundul dari permasalahan lingkungan. maka kemajuan yang telah dicapai terutama berkat ke-magnitude-an teknologi akan mengancam kelangsungan hidup manusia.
MATERI
Untuk melihat MATERI dapat mengklik link di bawah ini :
http://www.slideshare.net/Ayu_Putri/pencemaran-dan-perusak-lingkungan
VIDEO
SUMBER :
http://industri17irfan.blog.mercubuana.ac.id/2011/01/25/dampak-pencemaran-terhadap-lingkungan/
http://www.scribd.com/doc/17682785/makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-Bidang-industri
http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/kucing-kucingan-dengan-industri-pencemar-sung/blog/37807/
http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/kucing-kucingan-dengan-industri-pencemar-sung/blog/37807/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/industri-sebagai-sumber-pencemaran/
www.youtube.com
izin copas gan
BalasHapus